Selasa, 01 November 2016

SARTIKA ULFAH : Berdakwah Sambil Berbisnis Kaus Kaki.


Berbisnis sambil berdakwah. Itulah yang dipikirkan oleh Sartika Ulfah ketika memutuskan untuk terjun dalam dunia wirausaha. Melalui My Hayra, kaus kaki khusus Muslimah, Sartika berdakwah agar para Muslimah tidak melupakan bagian aurat yang patut ditutup, yakni kaki. Ketika baru saja lulus Sekolah Menengah Atas (SMA), tepatnya pada 2009 lalu, Sartika bekerja sebagai staf keuangan di Yayasan Jantung Indonesia. Ketika bekerja di sana, ia memang mulai menjajal kemampuannya dalam berdagang. Di tengah-tengah rutinitas pekerjaan, Sartika menyempatkan diri untuk berdagang berbagai macam barang kepada rekan-rekan kantornya. Dari makanan, mukena, tas, dan lain-lain. Meskipun hasilnya tidak seberapa, tapi cukup melatihnya dalam berjualan.

Ia bekerja sebagai pegawai selama empat tahun. Pada Juli 2013, satu bulan setelah pernikahannya, Sartika memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya. Saat itu, berbekal pengalaman berdagang kecil-kecilan ketika bekerja, Sartika terpikir untuk membangun sebuah bisnis. Karena suaminya juga pernah mencecap pengalaman berdagang pakaian anak-anak secara daring, ia pun memutuskan untuk merintis usaha bersama dengan suaminya. Ketika itu, Sartika dan suaminya memang belum terpikir untuk memproduksi perlengkapan busana Muslimah. Apalagi, sepasang kaus kaki khusus untuk Muslimah. Namun, pasangan ini memang telah memilih kaus kaki sebagai salah satu produk yang akan mereka jual. Mereka menjual kaus kaki biasa yang bisa dipesan sesuai keinginan pembeli (custom), yang ternyata cukup bagus peminatnya.


Melihat potensinya cukup baik, Sartika mulai mencari ide atau inovasi untuk mengembangkan bisnisnya tersebut. Kemudian, ia pun terpikir untuk memproduksi kaus kaki khusus untuk Muslimah. Dia menilai, saat itu masih cukup jarang pelaku usaha busana yang fokus untuk Muslimah. Selain itu, alasan dia memilih produk kaus kaki Muslimah juga didorong keinginan pribadinya untuk berdakwah. Tapi karena Sartika dan suami kurang ahli berdakwah seperti layaknya para ustaz, mereka memutuskan untuk berdakwah dengan cara yang lain, yakni berdakwah dari sisi aurat. Sartika menilai, alasan dia memilih kaus kaki sebagai media bisnis dan dakwahnya adalah karena bagian kaki kerap dilupakan para Muslimah. Bahkan belum semuanya paham bahwa kaki juga aurat yang harus ditutup.

Akhirnya pada 10 November 2013, Sartika dan suaminya menciptakan merek untuk setiap produk kaus kakinya, My Hayra. Melalui produk ini, mereka ingin bisa berbisnis sekaligus berdakwah. Kendati sudah membuat merek dagang, Sartika tidak seketika memesan produk kaus kaki untuk dipasarkan. Karena produk dan pasarnya cukup khusus. Dia terlebih dahulu melakukan riset kepada sekitar seratus Muslimah. Tujuannya agar Sartika dapat memproduksi kaus kakinya sesuai kebutuhan para Muslimah. Dalam prosesnya, ia mewawancarai teman-teman terdekatnya terlebih dahulu. Teman mengaji, teman sekolah, teman kuliah, dan para Muslimah yang aktif dalam berbagai kegiatan di luar ruangan. Pun kepada yang gemar olahraga atau mereka yang hobi pelesiran ke berbagai daerah.


Adapun pertanyaan-pertanyaan yang Sartika ajukan kepada mereka antara lain seputar alasan mereka ketika membeli kaus kaki baru, warna-warna favorit, mengutamakan harga atau kenyamanan, serta kaus kaki yang mereka idamkan, tapi belum tersedia. Dia juga menanyakan bila ada kaus kaki bertuliskan nama-nama hari bagaimana. Ini menjadi salah satu produk andalan My Hayra, yakni kaus kaki Muslimah bertuliskan nama hari. Dari hasil survei tersebut, Sartika juga mendapatkan berbagai keluhan para Muslimah terkait kaus kaki yang biasa mereka beli dan kenakan. Antara lain, bahannya kurang nyaman, terlalu ketat dipakai sehingga menyebabkan kemerahan di kaki, mudah melar, dan bolong serta lainnya.

Selain melakukan survei, Sartika juga membeli produk-produk kaus kaki dari mereka yang mungkin menjadi kompetitornya. Ini dia lakukan untuk mempelajari dari segi harga dan kualitas. Sartika juga mengetes ketika dipakai, dicuci, dan lainnya. Ketika semua data telah terkumpul, barulah Sartika mulai mendesain kaus kaki My Hayra. Desain dan kualitasnya disandarkan kepada keterangan hasil survei dan wawancara. Hal itu dilakukan agar produknya dapat langsung diterima pasar. Sekaligus menjadi solusi dari berbagai keluhan para Muslimah ketika mengenakan kaus kaki. Tanpa disangka, ketika proses produksi dan promosi tengah berjalan, sekitar seribu pesanan antre menghampirinya. Padahal, Sartika awalnya berharap barangnya jadi dulu, baru menerima pesanan. Tapi ternyata barang belum siap semua karena masih produksi, tapi sudah terpesan dan terjual semua. Totalnya sekitar 1.200 pak yang langsung terjual.


Respons pasar yang positif membuat Sartika mulai menambah kapasitas produksinya. Ia juga mulai merekrut beberapa pegawai untuk membantunya dalam memasarkan produk My Hayra tersebut. Selain itu, Sartika aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan bazar atau pameran yang bernuansa atau bertema Islami. Tujuannya agar produk My Hayra dapat semakin dikenal dan akrab dengan kalangan Muslimah. Ia juga menjalin kerja sama dengan berbagai komunitas Muslim yang kerap menggelar kajian rutin. Misalnya Youth Islamic Study Club (YISC) al-Azhar. Biasanya di sana Sartika memberikan 100 pak kaus kaki secara gratis kepada para jamaah atau peserta (Muslimah), terutama yang belum menggunakan kaus kaki.

Sartika berpendapat, dirangkulnya berbagai komunitas Muslim memang menjadi komitmen sedari awal. Sebab, dengan demikian, proses dakwah juga tidak terabaikan. Saat ini, kata Sartika, My Hayra memang belum memiliki toko secara fisik. Selama ini pemasaran produk hanya memanfaatkan sosial media. Sebab, ia menilai, potensi sosial media untuk memasarkan barangnya cukup bagus. Karena pengguna sosial media selalu meningkat dari hari ke hari. Sartika berharap, dengan hadirnya My Hayra, akan semakin banyak Muslimah yang memahami pentingnya menutup aurat. Serta tidak mengabaikan bagian tubuh yang mungkin dinilai sepele, yakni kaki. Sedangkan untuk bisnisnya, dia berharap, My Hayra dapat menjadi penyedia aksesori Muslimah terbesar di Indonesia. Juga tentunya bisa semakin menebar manfaat dan rahmat, baik untuk internal maupun eksternal perusahaan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar