Pada 2011
lalu, Aquino Umar atau akrab disapa Noy, mulai merintis kariernya di industri hiburan
Tanah Air. Menjadi model majalah remaja, bintang iklan, dan presenter televisi,
adalah beberapa pekerjaan yang pernah dilakoninya. Kala itu, Noy memang
terbiasa berbusana sesukanya. Bahkan terkadang, baju atau celana yang akan ia
kenakan cukup minim untuk menutup bagian-bagian tubuhnya. Namun, ia tetap
nyaman bergaya demikian. Kariernya pun kian gemilang ketika ia mendapatkan
kesempatan mencicip dunia seni peran untuk memerankan tokoh ‘Gita Si Tomboy’
dalam film Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP)
yang dirilis awal tahun 2016 lalu. Namun, setelah menjadi salah satu tokoh
dalam film bernuansa Islami tersebut, Noy seperti mendapat hidayah.
Noy, yang
sebelumnya kerap berbusana sesuka hati, bahkan cenderung minim, perlahan-lahan
mulai mengenakan pakaian dan celana panjang yang menutup bagian-bagian tubuhnya.
Tak berhenti di sana, setelah melakukan perenungan diri, ia pun memutuskan untuk
berhijab. Noy mengungkapkan, sebelum memerankan tokoh Gita dalam KMGP, ia memang berpikir untuk berhijab.
Tapi dulu pikirannya, akan berhijab nanti saja kalau umurnya sudah tua atau
sudah menikah. Karena ia ingin berkarier dulu di usianya yang masih muda.
Sebab, pekerjaannya di dunia hiburan, seakan tak mengizinkannya untuk menutup
aurat. Karena sebelumnya ia memang lebih aktif di dunia iklan, yang tuntutannya
memang harus berpakaian yang agak terbuka.
Bahkan ketika
hendak mengikuti audisi untuk memerankan peran Gita dalam film KMGP, Noy mengaku datang ke lokasi
dengan padanan busana yang nyentrik. Ia hanya memakai celana pendek, tank top, dan rompi saja. Ketika itu, ia
pun mengaku agak kikuk. Karena, rata-rata yang datang ke lokasi audisi adalah
perempuan berhijab. Walaupun Noy mengetahui yang tengah dicari oleh sutradara
bukan perempuan berhijab, melainkan yang bergaya agak tomboi. Singkat cerita,
Noy pun terpilih untuk memerankan tokoh Gita. Kendati syaratnya agak berat,
yakni harus memangkas rambutnya menjadi pendek menyerupai lelaki, namun ia
tetap memutuskan mengambil peran tersebut.
Ketika proses
penggarapan film, Noy mulai berkenalan dengan busana-busana Muslimah. Apalagi,
ketika karantina, ia harus berbagi kamar dengan Izzah Ajrina, yang notabene
pemeran tokoh Nadia dalam film KMGP. Saat
melihat Izzah, yang memang berhijab, Noy mengaku takjub oleh keanggunannya. Ia
melihat Izzah tetap cantik walaupun memakai hijab. Sejak itu, Noy berniat untuk
mencoba berhijab walau masih buka copot. Waktu itu ia berpikir meskipun
berhijab memang wajib, tapi rasanya belum waktunya untuk mengenakannya secara
rutin. Namun ketika berhijab, Noy yang saat itu masih menjadi mahasiswi ekonomi
manajemen Universitas Trisakti ini mengaku, diapresiasi dan didorong oleh
segenap tim KMGP untuk sungguh-sungguh
berpakaian demikian. Beberapa aktor dan aktris yang terlibat dalam pembuatan
film KMGP pun mengingatkannya perihal
syariat menutup aurat.
Namun, ketika
itu ia memang belum membulatkan tekad untuk sungguh-sungguh berhijab. Apalagi,
hasratnya untuk berkecimpung di industri hiburan masih sangat kuat. Pada
kesempatan lain, Noy mengatakan, pernah bertemu dengan salah seorang teman
kakaknya. Temannya tersebut, dulunya tidak berhijab, sama sepertinya. Noy
bercerita, kehidupan rumah tangga temannya itu masih belum sempurna. Karena
temannya sama sekali belum dikaruniai seorang anak. Kemudian, temannya itu pun
mulai memutuskan untuk mengenakan hijab. Dan setelah memakai hijab, alhamdulillah,
Allah seperti langsung memberinya rezeki berupa seorang anak.
Dukungan
segenap tim dan artis KMGP, serta
pengalaman bertemu dengan temannya, membuat Noy mulai memantapkan niat untuk
segera berhijab. Kalaupun untuk berhijab ia memang harus hengkang dari dunia entertainment, dengan mengucap bismillah, Noy pun siap. Akhirnya, Noy
pun berhijab. Ia mengaku mendapatkan respons beragam dari orang-orang terdekat
ketika memutuskan untuk berhijab. Pihak keluarga, terutama ibu dan ayahnya,
pada awalnya masih meragukan kalau Noy akan sungguh-sungguh berhijab. Ibunya bahkan
sempat mengatakan kalau memang benar-benar ingin memakai hijab, lain waktu pun juga
masih bisa. Tapi bagaimana pun Noy sudah berpegang teguh pada kemauannya dan
tidak akan mencopot hijabnya lagi. Sedangkan ayahnya, menurut Noy, adalah
seorang yang sangat taat agama. Namun, ayahnya memang tidak pernah menuntut Noy
untuk berhijab selayaknya seorang Muslimah. Sang ayah seperti membiarkannya
untuk mencari hidayah sendiri. Dan itu pun terjadi, Ayahnya senang sekali waktu
melihat Noy bisa berhijab.
Teman-teman
Noy pun terkejut ketika dirinya memutuskan berhijab. Karena biasanya ketika ke mana-mana,
Noy selalu memakai celana gemes bersama
mereka. Namun yang cukup berkesan adalah ketika Noy bertemu Helvy Tiana Rosa,
yang tak lain merupakan penulis novel KMGP.
Helvy, kata Noy, juga terkejut ketika dirinya memutuskan berhijab. Ketika Noy
minta doanya supaya bisa istiqomah berhijab, Helvy seketika terharu dan
menangis. Noy mengaku, keputusannya berhijab memang tidak sepenuhnya diterima
begitu saja oleh publik. Menurutnya, pasti ada saja kalangan yang menilai bahwa
keputusannya berhijab hanya sebagai bentuk mencari kesempatan atau popularitas
semata. Bahkan, hanya sekedar aksi promosi karena film KMGP 2 saat itu akan segera hadir.
Namun, Noy
mengaku tidak peduli terhadap opini-opini demikian. Yang dia tahu, dia telah
berniat dan memutuskan untuk berhijab. Ia akui, dirinya juga belum sempurna
menutup aurat. Tapi pelan-pelan akan belajar, karena yang dipentingkan adalah
niatnya dan ia juga sudah mau menjalani proses untuk mantap berhijab. Ia juga
tak khawatir ketika berhijab kariernya di industri hiburan akan tamat. Sebab,
ia percaya Allah SWT mampu memberikan rezeki dari segala penjuru arah tanpa
diduga-duga oleh hamba-Nya. Keyakinannya pun terbukti. Pasca memutuskan
berhijab, tawaran pekerjaan untuk Noy tidak lenyap begitu saja. Ia mendapat
ajakan untuk menjadi presenter di
salah satu televisi swasta dan ditawarkan untuk menjadi brand ambassador oleh salah satu merek hijab. Padahal sebelumnya,
ia belum pernah sama sekali menjadi brand ambassador.
Kendati
demikin, bila memang tawaran pekerjaan di industri hiburan sudah tak
menghampiri, Noy pun tak merisaukannya. Ia ingin tetap berhijab dan fokus
meneruskan kuliahnya. Sebab ada cita-cita lain yang ingin ia raih, yakni
menjadi seorang motivator bisnis. Ia pun menyarankan kepada para perempuan agar
tidak takut untuk berhijab. Apalagi bila ketakutan itu muncul hanya karena faktor
kehilangan pekerjaan atau rezeki. Karena berhijab itu hukumnya memang wajib.
Kalau kita memang niat karena Allah SWT, berkah dan rezeki pasti akan selalu
ada.