Rabu, 11 Januari 2017

Verayanti Wahidatur Rohma, Berbisnis Sekaligus Beramal Melalui Komunitas Bisnis Kita.


Paruh tahun 2015 menjadi momen tak terlupakan bagi Verayanti Wahidatur Rohma. Perempuan kelahiran Probolinggo, 24 Februari 1990 ini memutuskan untuk menjadi mitra dagang produsen kosmetik herbal. Sebuah awal yang membawa perjalanannya menjadi seorang pebisnis sekaligus pegiat filantropi. Mulanya, Verayanti hanya berniat membentuk komunitas bisnis bernama Bisnis Kita, lantaran banyaknya konsumen produk kosmetik herbal tersebut. Tujuan utama dari komunitas ini adalah membina kaum perempuan, khususnya kalangan ibu rumah tangga, agar pandai berbisnis dan kelak mandiri dengan usahanya masing-masing.

Verayanti mengungkapkan, awalnya dia memang hanya pemasar produk kosmetik herbal biasa. Namun, karena pasarnya cukup potensial, ia memberanikan diri untuk memboyong produk tersebut dalam jumlah yang cukup banyak. Dengan kata lain, ia beralih dari pemasar biasa menjadi seorang distributor. Kendati dapat menyalurkan produk-produk itu lewat agen, namun Verayanti berpikiran lain. Ia lebih memilih untuk menjalin kemitraan dengan kalangan ibu rumah tangga untuk memasarkan produk kosmetik herbal itu. Karena ia berpikir, kalau mencari agen, berarti ia mencari mitra yang sudah mapan. Sementara Verayanti inginnya bisa mengajak mereka yang belum memiliki banyak modal, dan meyakinkan bahwa mereka pun juga bisa merintis sebuah usaha.


Untuk mencari mitra dagangnya, Verayanti memanfaatkan akun Facebook pribadinya. Di sana, ia menyebar info untuk mencari marketers (pemasar), dan mengatakan ingin membentuk sebuah tim dagang. Setelah info disebar, cukup banyak tanggapan dan respons, mayoritas dari kalangan ibu rumah tangga, yang menyatakan ingin bergabung dan menjadi mitra. Menurut Verayanti, mereka beralasan ingin mendapatkan penghasilan tambahan. Untuk perekrutan mitra awal ini, Verayanti juga tidak mematok biaya apa pun, alias gratis. Proses menjalin kemitraan ini berlangsung hingga akhir 2015. Namun, berbeda dengan yang pertama, dalam proses perekrutan berikutnya, Verayanti menerapkan sistem pendaftaran. Hal ini dilakukan untuk menyaring para calon mitra dagangnya.

Pada Februari 2016, telah terkumpul sekitar 30 orang mitra yang siap memasarkan produk. Pada momen inilah Verayanti terpikir untuk membuat sebuah komunitas bisnis. Akhirnya, ia pun membentuk sebuah portal bisnis, yakni www.BisnisKita.net. Tujuan dari dibuatnya portal tersebut, adalah untuk memperluas jaringan kemitraan. Ketika itu, Verayanti mulai serius membina dan membimbing para mitranya. Hal tersebut dilakukan dengan cara memberikan pelatihan khusus kepada mereka. Untuk pelatihan tersebut, Verayanti merancang semacam kurikulum pembelajaran. Jadi, ia mengajarkan mereka kiat-kiat berdagang, mengenal target pasar, mengenal tipe-tipe customer, cara memanfaatkan media sosial untuk memasarkan barang, termasuk cara menyusun redaksional yang tepat agar orang tertarik membeli.


Kurikulum disusun berdasarkan pengalaman Verayanti ketika masih menjadi pemasar dan seminar yang diikutinya. Setiap usai mengikuti seminar, ia memang selalu share hasil yang didapat kepada teman-teman mitranya. Jadi mereka tidak perlu repot atau membayar untuk mendapatkan ilmu yang sama. Dalam beberapa kesempatan, terkadang Verayanti juga menanyakan kepada para mitranya, materi seperti apa yang dibutuhkan untuk menyokong kegiatan mereka sebagai pemasar. Hal itu dilakukan agar kebutuhan mereka terhadap cara atau ilmu berbisnis dapat terpenuhi. Kegiatan pembelajaran ini dilakukan sepekan sekali. Para mitra yang berasal dari daerah dan provinsi yang berbeda-beda membuat kelas itu dilaksanakan secara virtual, yakni dengan memanfaatkan grup obrolan WhatsApp. Karena hanya via aplikasi, Verayanti juga sering melengkapi materi pembelajaran dengan beragam video supaya lebih jelas.

Verayanti menjelaskan, upayanya itu cukup berdampak kepada performa mitranya dalam memasarkan produk kosmetik herbal. Yang tadinya ada ibu-ibu yang tidak bisa berdagang, jadi pandai berdagang. Ketika seseorang telah mampu memasarkan produk dengan jumlah cukup signifikan, Verayanti akan mengangkat mereka menjadi leader. Setelah itu, orang tersebut diharuskan membagi pengalamannya kepada rekan-rekannya yang lain. Dari titik ini pula diharapkan mereka sudah mempunyai bekal untuk bisa mandiri dan merintis bisnis sendiri. Saat ini, jumlah mitra yang telah bergabung dengan Bisnis Kita berjumlah 160 orang. Mereka tersebar di seluruh daerah Indonesia. Karena ingin berkembang bersama-sama, mereka semua pun juga semangat belajar. Dan kini, mereka mengakui mengalami perkembangan keterampilan dalam berbisnis.


Selain berbisnis, dari komunitas Bisnis Kita, Verayanti juga mencetuskan program sosial. Program tersebut dinamakan "Aksi Kita". Ia mengaku, sedari awal membentuk Bisnis Kita, dirinya memang tidak ingin kegiatan di dalamnya hanya didominasi bisnis semata. Namun, juga harus ada nilai ibadah yang dapat memberi keberkahan. Program Aksi Kita bermula ketika beberapa orang pegiat Bisnis Kita berniat menyisihkan uang untuk memesan sejumlah nasi kotak. Nasi-nasi tersebut lantas dibagikan untuk para tuna wisma yang berada di sekitar Malang, Jawa Timur, tempat Verayanti berdomisili. Kegiatan tersebut berlangsung beberapa kali. Hingga akhirnya ia berinisiatif untuk mengusulkan kegiatan semacam itu kepada seluruh mitranya. Verayanti ingin kegiatan berbagi ini juga berlangsung di daerah mereka masing-masing. Usulannya pun mendapat respons dan tanggapan yang cukup hangat. Mereka mendukung program Aksi Kita. Akhirnya semuanya sepakat untuk menyisihkan 2,5 persen dari pendapatan per bulan, agar program ini rutin terlaksana.

Dalam perkembangannya, program Aksi Kita tidak hanya sekadar membagikan nasi kotak gratis kepada para tuna wisma. Mereka juga menyepakati bahwa bila ada orang yang memang sangat membutuhkan bantuan di sekitar lingkungan mereka, maka bisa saling melaporkan. Misalnya, bila ada anak yatim atau orang sakit yang memerlukan biaya. Nanti uang yang telah mereka sisihkan akan disalurkan kepada orang-orang tersebut. Verayanti mengaku cukup bahagia dapat saling bekerja sama dalam menjalankan program Aksi Kita. Sebab, para mitranya ini jadi tidak sekadar berdagang, tapi juga merangkap menjadi kurir sedekah bagi yang membutuhkan uluran tangan. Tak hanya oleh internal komunitas, terkadang orang-orang dari luar yang mengapresiasi Aksi Kita pun memberikan dukungannya dengan cara turut menyumbang derma. Verayanti mengungkapkan, dirinya sempat beberapa kali menerima dana atau donasi dari mereka yang mendukung program Aksi Kita. Target ke depannya, program Aksi Kita ini dapat membangun sebuah rumah tahfiz.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar