Minggu, 19 Februari 2017

Ummi Kalsum : Sang Pejuang Pangan Dari Aceh.


Ummi Kalsum, seorang petani asal Desa Pantee, Mukim Pagar Air, Ingin Jaya, Nangroe Aceh Darussalam, telah dinobatkan sebagai pejuang pangan oleh Oxfam Indonesia. Oxfam adalah organisasi nirlaba asal Inggris yang memiliki misi memerangi kemiskinan dan ketidak adilan di dunia. Dipilihnya Ummi sebagai satu dari sembilan pejuang pangan oleh Oxfam, bukan tanpa alasan. Oxfam menilai, Ummi mampu menginspirasi komunitasnya di bidang pertanian. Ummi memang seorang petani pada di desanya. Tak hanya bertani, ia juga kerap menggelar berbagai kegiatan sosialisasi dan penyuluhan untuk kelompok petani di sana. Pada 2012, Ummi membuat sebuah organisasi petani yang menaungi sekitar 71 petani. Dalam organisasi tersebut, dia rutin menggelar kegiatan yang menyangkut kepentingan petani.

Sejak dibentuknya organisasi petani itu, Ummi kerap menyelenggarakan penyuluhan-penyuluhan. Misalnya, mensosialisasikan kepada petani tentang pengolahan lahan dan tata cara bertani yang baik agar hasilnya optimal, sekaligus bermutu. Bentuk penyuluhan tersebut mencakup tata cara menanam padi, pemilihan bibit, serta cara memupuk. Selain itu, Ummi juga memberitahukan tentang jadwal atau waktu menanam yang tepat. Menurut Ummi, bentuk kegiatan seperti itu memang dibutuhkan para petani di desanya. Selain tidak pernah ada yang mengenyam pendidikan di bidang pertanian, banyak di antara mereka yang belum memiliki pegalaman cukup dalam bertani. Oleh sebab itu, selain membagikan pengalamannya, Ummi juga rutin mengundang narasumber dari dinas pertanian setempat. Misalnya, ia mengundang pakar dari dinas pertanian untuk membahas cara ampuh memberantas hama wereng. Jadi, mereka sekaligus memberikan solusi kepada para petani untuk memberantas hama.

Kegiatan-kegiatan tersebut biasa dilakukan dengan menggunakan fasilitas desa. Dalam beberapa kesempatan, penyuluhan juga dilaksanakan langsung di ladang padi. Ummi menilai, penyuluhan-penyuluhan tersebut memberikan dampak positif kepada para petani. Misalnya, mereka jadi tahu cara menggarap lahan, tahu juga ciri-ciri benih berkualitas, serta cara memupuk yang sesuai dengan kondisi lahan. Sejak penyuluhan rutin digelar, hasil panen para petani di desanya pun meningkat, baik secara kuantitas maupun kualitas.

Selain penyuluhan, Ummi juga menginisiasi pengumpulan dana atau kas dalam organisasinya. Dana yang dihimpun, dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan para petani. Antara lain pupuk, bibit padi, pestisida, dan lain-lain. Menurut Ummi, bantuan dari dinas pertanian setempat tidak dapat selalu diandalkan. Kendati demikian, dinas pertanian tetap tanggap dan selalu merespons kebutuhan petani di desanya. Misalnya saja, Ummi mencontohkan, ia pernah mengajukan proposal permohonan penyediaan mesin pembajak. Dinas pertanian pun mewujudkan permohonan tersebut.

Setelah berjalan sekitar empat tahun, mayoritas petani yang bernaung dalam organisasi mulai mandiri dalam bertani dan merawat lahannya. Kendati demikian, bila sekiranya terdapat ilmu baru yang perlu diketahui para petani, penyuluhan akan digelar kembali. Hal tersebut dilakukan agar para petani tetap aktual terhadap informasi-informasi terbaru di bidang pertanian.

Setelah rutin menekuni kegiatan-kegiatan tersebut, seorang teman meminta izin kepada Ummi untuk mendokumentasikan kegiatannya dengan para petani, untuk dikirim ke ajang Oxfam bertema perempuan pejuang pangan. Ummi pun tak keberatan. Dalam video tersebut digambarkan tentang rutinitas Ummi. Mulai dari pergi ke ladang, menanam padi, menggelar penyuluhan untuk para petani di desa, dan lainnya. Tak disangka, video tentang kegiatannya itu terpilih menjadi salah satu finalis di ajang Oxfam tersebut. Dan Ummi pun sempat pula diundang ke Jakarta karena terpilih sebagai salah satu perempuan pejuang pangan.


Ummi mengaku senang dengan pemberian penghargaan tersebut. Walaupun ia tak pernah mendaulat dirinya sebagai seorang pejuang. Menurutnya, apa yang dia lakukan semata-mata untuk mensejahterakan dan memberdayakan para petani. Dengan penghargaan tersebut, Ummi lebih terpacu untuk terus memberdayakan para petani, khususnya mereka yang tinggal di desanya. Ia berharap, para petani di desanya akan menjadi petani yang mandiri dan sukses. Lebih khususnya, para petani yang berada di bawah naungan organisasi yang ia dirikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar